About Me

My photo
shah alam, selangor, Malaysia
seorang manusia biasa, yang berusaha membuat sesuatu yang laur biasa. seorang pelari yang sedang berlari di sebuah trek kehidupan. aku mungkin tidak mampu menjulang senjata, menyumbang emas permata. namun yang ku tahu aku ingin mati sebagai pejuang agama, dalam tekad untuk memburu redhaNya

Sunday, January 30, 2011

kullu nafsin zaaikatul maut.......

Setiap yang hidup pasti akan merasai mati. Itu hakikat yang tidak dapat disanggah. Fakta yang tidak dapat diubah. Janji yang pasti akan dikota. Hari ini, berakhirnya perjalanan kehidupan seorang anak manusia. Ukhti Sa'adah, seorang yang tidak pernah bertemu rupa, tidak pernah berlawan bicara. Namun, namanya selalu meniti dari bibir ke bibir, menyapa gegendang telinga. Diuji dengan Leukimia pada usia muda, hatinya terus cekal menerima tanda kasih Allah yang tiada tara. Menurut cerita sahabat, walau pedih menahan kesan kimoterapi, masih terukir senyum dibibirnya. Saat terbaca keinginan sahabat untuk berjuang di Tenang, turut terseru roh jihad didalam jiwanya. Terkedu sang teman membaca komennya. Apa yang perlu ku balas? Hatinya meronta ingin berjuang sedang fizikalnya tidak mengizinkan. Lalu komen itu dibiar sepi tanpa balasan.

Hari ini, peluang menjengah untuk menatap wajahnya. Ya Ukhti, kita tidak pernah bertemu di alam ini. Melainkan kini, hanya jasad kaku mu yang sedang ku amati. Namun, hati ku seakan mengenali dirimu. Lewat perbualan teman-teman, namamu seolah terpahat dalam hatiku. Kaulah saudara fil aqidahku.

Sang ayah sebak melepaskan, puterinya kembali kepada Tuhan. Hanya doa mampu dikirim sebagai teman. Selamat jalan anakku. Ku harap engkau yang menghantar doa kepadaku, namun dirimu pergi dulu meninggalkanku. Ya Rabb, kasihi anakku. Ampuni segala dosanya yang lalu. Pergilah anakku. Semoga kau ketemu ibumu. Yang lebih dahulu menghadap Tuhanmu. Tangis si adik tidak tertahan. Selamat jalan kakakku tersayang. Tanggungjawabmu kini amanah buat diriku. Datang teman silih berganti. Dengan kucupan terakhir tanda perpisahan. Duhai teman sahabat sejati. Sesungguhnya kau pergi dulu meninggalkan kami. Terima kasih Tuhan kerana meminjamkannya sebentar kepada kami. Sesungguhnya kobar jihad didadanya menjadi inspirasi kami. Kau pisahkan kami di sini. Semoga akan ada lagi pertemuan di sana nanti.

Al-Fatihah buat Ukhti Nur Sa'adah
27 Januari 2011

No comments:

Followers